Sabtu, 19 Januari 2013

Just for you mom

Perih dan pilu ketika kau mengandungku Meregang, mengerang ketika kau melahirkanku Tapi ada seyum tulus di wajahmuSenyum bahagia atas lahirnya anak tercinta Merah merona bagai mawar di taman syurga



Belai kasihmu Lembut, membuat reda tangisku

Nina bobomu merdu, membuat pulas lelapku
Seyum tulusmu bersinar laksana embun terpaan mentari Canda tawamu Ah..itu, geli aku mengingatnya

Ibu…

Tak ada sesal di hatimu ketika kau belikan aku mainan dari uang dapurmu
Tak ada kesal di hatimu ketika kau bangun karena tangisku di tengah malammu
Karena aku adalah buah hatimu
aku adalah cintamu aku adalah harapanmu


Ibu…

Kaulah yang melindungiku dari kemarahan ayah yang menggebu
Kaulah yang menahan malu ketika meminjam uang untuk biaya hidupku
Tapi apa balasanku ibu…??? Kau suruhpun aku tak mau
Permintaanmu kuanggap angin lalu, berjuta alasan aku ungkapkan
Bahkan bentakan pernah pula aku lakukan

Ibu…

Kasih sayang tulusmu Kubalas dengan cinta pada orang yang kuanggap ‘lucu’
Kala kau menangis tersedu kubalas dengan kepergianku, meninggalkanmu

Lalu..

Pantaskah aku disebut anak sholeh, ibu..
Pantaskah aku disebut anak berbakti, ibu..
Pantaskah…. Ya Allah…
Apakah hati ini sudah membatu
Apakah diri ini sudah tak lagi malu
Sampai-sampai kuhinakan ibu kandungku

Ya Allah, Astagfirullah…

Bukankah syurga di bawah telapak kaki ibu
Bukankah dia yang pertama kali harus kucinta setelah Engkau dan rasulMu

Maafkanlah diriku ibu

Maafkanlah anakmu yang durhaka ini
Ingin rasanya kucium tanganmu ibu
Ingin rasanya kupeluk dirimu
Dan kubisikkan di telingamu
“Aku sayang padamu ibu….”

Ya Allah…

Izinkanlah aku berbakti pada ibuku
Walau cuma sekali dalam hidupku
Sebelum kau pisahkan aku dengan ibuku…

Perjuangan cinta

Berapa banyak pupuk untuk menumbuhkan rasa di hatimu?
Berapa banyak hal kebaikan untuk membuka hatimu?
Berapa banyak kata-kata untuk menyakinkan hatimu?
Semua akan ku lakukan untukmu.
Jatuh bangun berjuang mencuri hatimu.

Memilih

Alunan angin tak mampu mengusir sepiku,
Buaian rumput jua tak mampu menidurkanku,
Kesendirian yang semu membuatku merindu,
Yang tak termimpi menjadi sesuatu.

Memang kusadari Rangkaian peristiwa yang menepi,
Menyentuh sanubari hati Dan meninggalkan jejak yang berseri
Hanya waktu yang tahu,Mengapa ramai siang membuatku gelisah,
Mengapa hening malam membuatku galau.

Doa seorang kekasih

Ya Allah, seandainya telah Engkau catatkan dia milikku dan tercipta untukku 
Satukanlah hatinya dengan hatiku dan titipkanlah kebahagiaan di antara kami 
Agar kemesraan itu abadi dan tak pernah berhenti 

Ya Allah, ku mohon apa yang telah Engkau takdirkan
adalah yang terbaik untuk kami, karena Engkau tahu semua isi hatiku
Dan pelihara daku dari kemurkaan-Mu