Kamis, 20 Februari 2014

Saat malam tiba
Desaku terasa 
semakin indah

Dilangit ada bulan
Ada bintang bintang
Semua bersinar terang

Rabu, 20 Maret 2013

Perjuangan cinta


''PERJUANGAN CINTA''

Berapa banyak pupuk untuk menumbuhkan rasa di hatimu?
Berapa banyak hal kebaikan untuk membuka hatimu?
Berapa banyak kata-kata untuk menyakinkan hatimu?
Semua akan ku lakukan untukmu.
Jatuh bangun berjuang mencuri hatimu.

Tapi engkau tak menatapku
Tidak peduli atas semua yang kulakukan 
Tapi hatimu begitu rapat
Tidak ada celah di hatimu 
Tidak menyerah karena keadaan.
Sampai kau menerima cintaku 
Aku ini hanya manusia biasa.

Do'a seorang kekasih..


Ya Allah, seandainya telah Engkau catatkan dia milikku dan tercipta untukku 
Satukanlah hatinya dengan hatiku dan titipkanlah kebahagiaan di antara kami 
Agar kemesraan itu abadi dan tak pernah berhenti 

Ya Allah, ku mohon apa yang telah Engkau takdirkan 
adalah yang terbaik untuk kami, karena Engkau tahu semua isi hatiku 
Dan pelihara daku dari kemurkaan-Mu 

Memilih....

Alunan angin tak mampu mengusir sepiku,
Buaian rumput jua tak mampu menidurkanku,
Kesendirian yang semu membuatku merindu,
Yang tak termimpi menjadi sesuatu.

Malam hujan bersama mu.


Aku persembahkan padamu sekuntum ciuman dalam buket kerinduan 
dan kusematkan puisi dalam lembaran akhir senja penantian 

Pada bianglala dipias senyummu aku pamahi akan arti sebuah bait kata-kata 
yang berdebar di dadamu siratkan nafas kehidupan dari panjangnya sebuah doa 

Dan aku seperti tenggelam di telaga sinar matamu yang berpendar 
menyimpan samar makna yang kadang tak mampu aku tafsirkan 
hingga aku tak berkata ketika hati mengeja cinta tanpa suara 

Puisiku yang selama ini mengembara di perjalanan 
dan tersembunyi disamudera kerinduan akan hadirmu 
kini menciumi pantai-pantai semampai di setiap lekuk tubuhmu 
menghempas ombak di dadaku berdebur dan berdebar 
menghapus semua jejak-jejak rindu 

Pada sebaris hujan 
kita berteduh di cakrawala dengan payung tanpa layung senja 
Hembusan angin pun tinggalkan jejak dingin di dada kita 
Ketika engkau menggigil di jantungku 

Seraut rinduku


Seraut Wajahmu tergambar jelas di memory hidupku, 
menjelma dan terus menghantuiku dikala aku sendiri 

Ketika aku merasa sepi...... 
tak henti kau membuat hatiku mengkhayal dalam ilusi.

Sejenak aku pandangi langit biru, 
dan kuselipkan satu senyum mesra berbalut rindu untukmu, 

Masih mengenangmu

Beribu rindu dalam kalbu tak mampu kulepaskan 
meski raga ingin memelukmu namun ucapku tajam menolakmu 

Satu tanya terngiang dalam pikiranku, 
mengapa tak kau maafkan salahku ??? 
dan mengapa begitu saja kau tinggalkan aku…??? 

Sabtu, 19 Januari 2013

Just for you mom

Perih dan pilu ketika kau mengandungku Meregang, mengerang ketika kau melahirkanku Tapi ada seyum tulus di wajahmuSenyum bahagia atas lahirnya anak tercinta Merah merona bagai mawar di taman syurga



Belai kasihmu Lembut, membuat reda tangisku

Nina bobomu merdu, membuat pulas lelapku
Seyum tulusmu bersinar laksana embun terpaan mentari Canda tawamu Ah..itu, geli aku mengingatnya

Ibu…

Tak ada sesal di hatimu ketika kau belikan aku mainan dari uang dapurmu
Tak ada kesal di hatimu ketika kau bangun karena tangisku di tengah malammu
Karena aku adalah buah hatimu
aku adalah cintamu aku adalah harapanmu


Ibu…

Kaulah yang melindungiku dari kemarahan ayah yang menggebu
Kaulah yang menahan malu ketika meminjam uang untuk biaya hidupku
Tapi apa balasanku ibu…??? Kau suruhpun aku tak mau
Permintaanmu kuanggap angin lalu, berjuta alasan aku ungkapkan
Bahkan bentakan pernah pula aku lakukan

Ibu…

Kasih sayang tulusmu Kubalas dengan cinta pada orang yang kuanggap ‘lucu’
Kala kau menangis tersedu kubalas dengan kepergianku, meninggalkanmu

Lalu..

Pantaskah aku disebut anak sholeh, ibu..
Pantaskah aku disebut anak berbakti, ibu..
Pantaskah…. Ya Allah…
Apakah hati ini sudah membatu
Apakah diri ini sudah tak lagi malu
Sampai-sampai kuhinakan ibu kandungku

Ya Allah, Astagfirullah…

Bukankah syurga di bawah telapak kaki ibu
Bukankah dia yang pertama kali harus kucinta setelah Engkau dan rasulMu

Maafkanlah diriku ibu

Maafkanlah anakmu yang durhaka ini
Ingin rasanya kucium tanganmu ibu
Ingin rasanya kupeluk dirimu
Dan kubisikkan di telingamu
“Aku sayang padamu ibu….”

Ya Allah…

Izinkanlah aku berbakti pada ibuku
Walau cuma sekali dalam hidupku
Sebelum kau pisahkan aku dengan ibuku…

Perjuangan cinta

Berapa banyak pupuk untuk menumbuhkan rasa di hatimu?
Berapa banyak hal kebaikan untuk membuka hatimu?
Berapa banyak kata-kata untuk menyakinkan hatimu?
Semua akan ku lakukan untukmu.
Jatuh bangun berjuang mencuri hatimu.

Memilih

Alunan angin tak mampu mengusir sepiku,
Buaian rumput jua tak mampu menidurkanku,
Kesendirian yang semu membuatku merindu,
Yang tak termimpi menjadi sesuatu.

Memang kusadari Rangkaian peristiwa yang menepi,
Menyentuh sanubari hati Dan meninggalkan jejak yang berseri
Hanya waktu yang tahu,Mengapa ramai siang membuatku gelisah,
Mengapa hening malam membuatku galau.

Doa seorang kekasih

Ya Allah, seandainya telah Engkau catatkan dia milikku dan tercipta untukku 
Satukanlah hatinya dengan hatiku dan titipkanlah kebahagiaan di antara kami 
Agar kemesraan itu abadi dan tak pernah berhenti 

Ya Allah, ku mohon apa yang telah Engkau takdirkan
adalah yang terbaik untuk kami, karena Engkau tahu semua isi hatiku
Dan pelihara daku dari kemurkaan-Mu 

Jumat, 21 Desember 2012

Kaladamai bersemayam

Sayang….
Sampai saat ini aku terkadang tak percaya
menerima keajaiban, berkah dan karunia ini.

Kadang aku juga berpikir apakah ini sudah sepantasnya
Tuhan menghadirkan dirimu dalam kehidupanku...?

Aku akan terus memantaskan diriku dalam menerima takdir ini
jika memang ini adalah hal yang telah di gariskan.

Menghitung rindu dibawah purnama


Untuk dini hariku yang sunyi, aku tak bisa menterjemahkan kata “berapa”
untuk tanyakan tentang waktu yang terlewati dengan segala pedih…
Ataupun menghitung banyaknya kali ketika aku jatuh
Juga untuk mengukur dalamnya jurang yang kuhadapi
Demi seuntai asa dalam kesendirian ini….

Saat kau hadir


Dulu saat kau hadir,
sesungguhnya saat itu pula aku mengusir,
tapi kututupi sikapku dengan seribu tabir,
agar di hatimu tak pernah ada rasa khawatir,
sampai waktunya kebersamaan berakhir.

Semusim rindu


Baru ku mengerti jika rasa tak pernah pergi takkan terganti
Sekeras apa pun aku mencoba, selemah apa pun daya untuk mengingatnya
Hati memiliki pilihannya sendiri yang tak bisa dipungkiri

Kukira aku sudah berhenti berharap di sekian waktu yang lalu
Kukira aku tak punya lagi hasrat untuk bertemu
Kukira aku takkan lagi melihatmu seindah seperti dulu
Hingga kemarin aku tahu bahwa segalanya tak ada yang berubah
Kecuali setumpuk perkiraanku yang salah