Jumat, 21 Desember 2012

Semusim rindu


Baru ku mengerti jika rasa tak pernah pergi takkan terganti
Sekeras apa pun aku mencoba, selemah apa pun daya untuk mengingatnya
Hati memiliki pilihannya sendiri yang tak bisa dipungkiri

Kukira aku sudah berhenti berharap di sekian waktu yang lalu
Kukira aku tak punya lagi hasrat untuk bertemu
Kukira aku takkan lagi melihatmu seindah seperti dulu
Hingga kemarin aku tahu bahwa segalanya tak ada yang berubah
Kecuali setumpuk perkiraanku yang salah



Adakah engkau di sana sepertiku....?
terkurung dalam ruang cinta dan kerinduan...?

Datanglah engkau berbaring di sisiku
Belenggulah seluruh tubuh dan sukmaku
Kala aku ingin menjerit dalam pelukanmu

Akan ke manakah angin melayang tatkala senja turun nan muram..?
Dan pada siapa lagu ini kuangankan dalam kabut rindu yang tertahan...?

Rinduku adalah musim yang tak pernah tentram
Resahnya berulang datang mengusik gelisah
Hanya dzikir dan do’a yang menjadi penawar pereda rasa
Dan sesekali puisi menjadi nyanyi rintihan sepanjang malam
Dalam senyap air mata yang menitik perlahan ketika musim rindu tiba

Tidak ada komentar:

Posting Komentar