Rabu, 31 Oktober 2012

Dibatas kerinduan

disudut bumi ku menangis,.,.
meratasi senegap rasa,.,.,.
menghancurkan cinta yang tersisa,.,.
yang selalu jadi momok menggila,.,.

dalam kesunyian malam,.,.
ditemani dingin yang merajam,.,.
memelukku penuh ketakutan,.,.
menepiskan segala kehangatan,.,.


ku pandangi jajaran kursi kosong,.,.
hanya pijaran lampu setia padaku,.,.
pepohonan menyayikan lagu kacau,.,.
seperti bercemoh mengoloku hina,.,.
Follow Kami :

dibatas kerinduan ku pendam,.,.
mendulam berlian yang selalu ku simpan,,.,
terbungkus rapi dalam hati,.,.
sesosok raga yang selalu ku cintai,.,.

tak mungkin,.,. sungguh tak mungkin,.,.,
kau berlalu dalam pelukkanku,.,.
pergi berdawai ke pelukkanya,.,.
yang kau pandang sempurna dan segalanya.,.,.

TUHAN,.,.,.,., tolonglah aku,.,.
tunjukan yang terbaik bagiku,.,.
dimana tulang rusukku,.,.,
disini ku selalu menanti,.,.,
tersungkur dan MATI.

Terdiam merunduk malu
Kala malam menganiaya diri ini
Sa’at rembulan mentertawakan keada’n qu
Terasa tercabik-cabik hati ini
Bagai terkelupas pedih kulit kehidupan qu

Malam….
Membungkam lidah&bibir
Hingga qu tak mampu menguntai kata
Selalu membawa qu ke suasana kesedihan
Kau penjarakan aq dalam sekat kesepian
Membuat air mata mengalir tanpa sisa
Follow Kami :

Malam….
Kau kisos secerca cahaya dengan kegelapan
Kau semanyamkan diri qu dalam lorong kesunyian
Mengapa kau peluk erat aqu…..?????
Lepaskanlah aqu&biarkan diri qu tuk melangkah…

Malam berilah sepercik kebijakan untuk qu
Dengarlah rintihan hati ini berkata
Biarkanlah sekejap saja aqu tuk memeluk kebahagia’n
Sebelum maut menjemput qu……

Tidak ada komentar:

Posting Komentar