Melangkah menjauhi pun tak pernah terlintas
Aku masih disini….
Aku masih ada…
Namun sebait pun kini tak sempat lagi kubuat
Setiap hari aku hanya bisa berkata pada hati
Mungkin esok dapat kuluangkan waktu tuk menulis tentang hati dalam sebentuk puisi
Nyatanya aku tak pernah sempat dan ragaku selalu
saja terlebih dahulu penat hingga asa dan rasa tak per
nah ku buat
Coba baca kalimat yang berjejer di depanmu
Mereka coba jelaskan isi hatiku meski itu bukan puisi
bahwa ada aku yang diam diam mencintaimu
Aku mencintaimu dengan diam karena tak ingin senyummu yang biasa aku lihat terusik perasaanku
Sepakatlah denganku.....
kita rahasiakan perasaan cintaku ini
cukuplah hatimu dan mimpiku yang tau
bahwa aku mencintaimu
Dan akan aku biarkan dirimu terbang dengan cinta yang lain
Coba baca kalimat yang berjejer di depanmu
Mereka coba jelaskan isi hatiku meski itu bukan puisi
bahwa ada aku yang diam diam mencintaimu
Aku mencintaimu dengan diam karena tak ingin senyummu yang biasa aku lihat terusik perasaanku
Sepakatlah denganku.....
kita rahasiakan perasaan cintaku ini
cukuplah hatimu dan mimpiku yang tau
bahwa aku mencintaimu
Dan akan aku biarkan dirimu terbang dengan cinta yang lain
asal persinggahanmu adalah bahagia karna mungkin cintaku
tak dapat mengantarmu ke tempat itu
Bagiku.......
mencintaimu adalah lebih penting ketimbang harus memilikimu
Hingga saat ini kerinduan pada puisi kembali menjadi curahan hati
Baru saja kutulis namamu di diary harianku
Bagiku.......
mencintaimu adalah lebih penting ketimbang harus memilikimu
Hingga saat ini kerinduan pada puisi kembali menjadi curahan hati
Baru saja kutulis namamu di diary harianku
dan belum habis semua rasa bahagia kutuang
Namun haruskah kini kutuliskan tentang lara....?
tentang kesendirian yang tak kutahu akhirnya ?
Dan aku tahu kau takkan pernah menjawabnya
Namun haruskah kini kutuliskan tentang lara....?
tentang kesendirian yang tak kutahu akhirnya ?
Dan aku tahu kau takkan pernah menjawabnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar